Jumat, 10 September 2010

faktor yang mempengaruhi persebaran flora

Faktor yang Memengaruhi Sebaran Flora
a. Faktor Iklim
Faktor-faktor iklim meliputi sifat-sifat umum iklim daerah, kadang-kadang bersifat beraturan, misalnya menunjukkan fluktuasi berdaur harian, musiman, atau berjangka panjang. Faktor-faktor itu dapat pula menunjukkan variasi yang bersifat lokal memberikan iklim lokal, bahkan hal demikian itu terjadi pula dalam lingkungan yang sangat terbatas dan melahirkan apa yang kita namakan “iklim mikro”. Ada lima faktor iklim utama yang harus diperhatikan pada gilirannya: kombinasi faktor-faktor itulah menentukan tipe-tipe vegetasi, dan dengan demikian faktor-faktor itu tidak dapat ditempatkan menurut urutan pentingnya.
Cahaya
Iklim cahaya pada suatu tempat bergantung pada lamanya penyinaran, agihan waktu, intensitas, dan kualitas cahaya yang diterima, meskipun sejauh ini bagi tumbuhan yang bersangkutan masa yang efektif dapat dimodifikasikan oleh kedinginan atau kekeringan.
Suhu
Faktor ini mempunyai arti yang vital, karena suhu menentukan kecepatan reaksi-reaksi dan kegiatan-kegiatan kimiawi yang mencakup kehidupan. Mintakat besar vegetasi dunia, seperti mintakat-mintakat menurut ketinggian, terutama bergantung pada suhu, dan untuk mudahnya kita membedakan tumbuhan yang megaterm (tumbuhan yang menyukai habitat yang panas), mikroterm (yang menyukai habitat yang dingin), dan mesoterm (di antaranya). Tumbuhan yang berbeda, teradaptasi secara berbeda-beda terhadap keadaan suhu yang menyangkut, minimum, optimum, dan maksimum untuk hidupnya secara keseluruhan, demikian pula untuk komponen-komponen fungsi fisiologinya, kendati suhu sebenarnya dapat berubah dengan variasi pada kondisi yang berbeda dan menurut keadaan tumbuhan.
Presipitasi (Curah Hujan)
Banyaknya hujan, khususnya yang jatuh di suatu daerah selama setahun, merupakan suatu faktor yang sangat penting, karena curah hujan terutama menentukan ketersediaan air untuk pertumbuhan dan proses-proses vital lainnya. Dengan ketersediaan air inilah terdapat kesesuaian yang besar dengan vegetasi; dan walaupun jumlah jatuhnya hujan dapat merupakan suatu masalah yang sangat penting untuk tumbuhan terna dan lahan rumput.
Daya Penguapan
Daya penguapan udara merupakan suatu faktor yang sangat penting sekali bagi kehidupan tumbuhan, karena langsung berpengaruh terhadap transpirasi pada tumbuhan. Daya penguapan ditunjukkan kira-kira oleh lembab nisbi atau defisit kejenuhan yang juga memperhatikan suhu, dan menentukan tarikan yang dilakukan oleh atmosfer dari rumah tangga air tumbuhan.
Angin
Angin mempunyai pengaruh yang sama terhadap tanah, biasanya bersifat mengeringkan, atau kadang-kadang dapat bertindak dengan arah yang berlawanan dengan membawa udara yang lebih basah yang menurunkan transpirasi dan evaporasi, dan mungkin sebenarnya menyebabkan turun hujan.
b. Faktor Fisiografi
Faktor-faktor fisiografi adalah adalah faktor-faktor yang ditimbulkan oleh susunan, konformitas, dan perilaku permukaan bumi misalnya sifat-sifat topografi saperti ketinggian dan kemiringan, proses-proses geodinamik seperti pendangkalan dan erosi , dan konsekuensinya oleh geologi setempat.
Relief topografi yang kuat cenderung menghasilkan iklim lokal yang menyolok, dalam hal ini puncak misalnya sangat berbeda dari pada lereng gunung, dan lembah-lembah yang sempit berbeda pula dari dataran yang terbuka.
Kemiringan juga dapat berpengaruh besar terhadap sifat maupun banyaknya tanah yang berhimpun. Hal ini, seperti sifat batuan yang mendasari, sering dihitung sebagai faktor edafik; tetapi sejauh hal itu berakibat adanya perubahan atau menentukan adanya perubahan topografi, maka harus dianggap sebagai faktor fisiografi.
c. Faktor Edafik
Faktor edafik adalah faktor yang bergantung pada tanah dalam keadaannya sebagai tanah pada konstitusinya, kandungan air dan udara, organisme yang hidup di dalamnya, dan seterusnya. Telah lama diketahui dan diterapkan dalam praktik pertanian, hortikultura dan kehutanan, bahwa perbedaan-perbedaan pada tanah sering merupakan sebab utama terjadinya perubahan vegetasi dalam daerah iklim yang sama; oleh karenanya faktor-faktor edafik merupakan faktor-faktor yang mempunyai arti yang sangat besar bagi geografi tumbuhan.
Tanah dapat dianggap sebagai bahan lapisan permukaan kerak bumi yang tak terkonsolidasi, yang terdapat di bawah setiap vegetasi di dalam udara dan serasah yang yang belum membusuk, dan meluas ke bawah sampai sampai batas yang yang masih berpengaruh terhadap tumbuhan yang hidup di atas permukaannya. Perkembangan tanah dalam perkembangan vegetasi sangat erat hubungannya satu sama lain, yang keduanya terutama dikendalikan oleh iklim.
d. Faktor Biotik
Dalam arti luas yang merupakan faktor-faktor biotik adalah faktor-faktor yang ditimbulkan oleh mahluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan yang menurut kenyataannya berkisar dari manusia dan pemakan tumbuhan yang besar dan pohon-pohon sampai ke mikroorganisme tanah yang sering demikian penting.
Pengaruh faktor-faktor biotik yang belakangan ini umumnya diatur oleh manusia dan cenderung bersifat merusak, sering terlepas dari kendali, seperti dalam erosi yang buruk. Biarpun demikian, hewan masih sering berguna bagi vegetasi miaslnya dalam pemencaran biji, buah, spora, dll. Kegiatan manusia memang merupakan faktor biotik yang paling terkemuka di dunia sekarang ini, setidaknya bila kita masukkan pula pertimbangan yang menyangkut hewan peliharaan manusia. Oleh karena itu, manusia merupakan perusak ekosistem yang paling utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar